4 Alasan Generasi Milenial Tidak Dapat Meraih Kesuksesan Menurut Simon Sinek (Part 2)
Sumber: jawaban.com

Finance / 7 July 2023

Kalangan Sendiri

4 Alasan Generasi Milenial Tidak Dapat Meraih Kesuksesan Menurut Simon Sinek (Part 2)

Bella Tiurma Official Writer
1659

Sebelum melanjutkan membaca kelanjutan dari 4 alasan generasi milenial tidak dapat meraih kesuksesan menurut Simon Sinek, Anda bisa membaca bagian pertamanya disini

3. Ketidaksabaran  

Generasi milenial telah tumbuh di dalam kehidupan yang sudah serba instan. Seperti saat mereka memiliki keinginan untuk membeli sesuatu, mereka dapat langsung mengaksesnya melalui online dan barang yang diinginkan telah sampai di rumahnya.  

Selain itu, ketika memiliki keinginan untuk menonton film, mereka tidak perlu susah payah pergi ke bioskop dan membeli tiket. Mereka bisa langsung menonton di website ataupun aplikasi yang hanya membutuhkan akun untuk menonton dan tidak perlu melihat jadwal tayang film tersebut.  

Hal ini membuat sebuah kepuasan instan hadir didalam diri generasi milenial. Dimana mereka tidak memerlukan untuk mempelajari bagaimana cara beradaptasi sosial. Sehingga apa yang diinginkan bisa mereka dapatkan dengan sangat mudah.   

Namun, hal ini sangatlah berbeda jika mereka memasuki dunia pekerjaan. Mereka tidak mampu mendapatkan kepuasan kerja dan kekuatan hubungan dengan mudah. Semua yang terjadi di dalam dunia pekerjaan mereka harus melaluinya dengan lambat, berliku, tidak ada kenyamanan, dan proses yang berantakan.

 

Baca Juga : 5 Tips Membangun Bisnis dari Nol Ala James Gwee

 

Sementara itu, generasi milenial yang memiliki pengetahuan yang luar biasa, idealis, dan pekerja keras sekalipun yang baru saja lulus dan masuk kerja. Ketika diajukan pertanyaan mengenai kabar didalam pekerjaannya. Tak jarang dari mereka akan menyatakan untuk memilih berhenti dari pekerjaannya karena mereka merasa bahwa dirinya tidak memberikan dampak, bahkan saat masa kerja yang dijalani kurang dari satu tahun.  

Hal ini seperti penggambaran seseorang yang berada dan berdiri di kaki gunung. Mereka memiliki sebuah konsep yang abstrak dan sering kali hal itu dianggap sebagai sebuah dampak yang akan mereka berikan, seperti halnya mereka akan memberikan puncak gunung sebgaai dampak mereka telah berdiri di kaki gunung tersebut.   Namun, sebuah hal yang tidak pernah lihat saat berada di kaki gunung adalah gunung itu sendiri. Bahkan secara umum tidak ada yang peduli kita menaiki gunung tersebut dengan cepat atau lambat, karena masih berada di gunung yang sama.  

Oleh karena itu, melalui konsep ini kita dapat belajar untuk melatih kesabaran dan beberapa hal yang yang benar-benar penting di dalam hidup kita, seperti kasih, kepuasan dalam pekerjaan, sukacita, kepercayaan diri, hingga sebuah keahlian. Semua hal itu dapat kita raih yang memerlukan waktu, bukan suatu hal yang dapat kita raih secara instan. Terkadang mungkin saja kita dapat mempercepat beberapa bagiannya, tetapi secara keseluruhan perjalanan yang kita lalui akan terasa rumit, panjang, dan sulit.

Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami